Ada banyak jenis instrumen investasi yang bisa dicoba, salah satunya investasi deposito. Dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, deposito termasuk ke dalam golongan investasi yang minim resiko.
Hal ini dikarenakan uang yang disimpan di dalam bank penerbit deposito telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dengan catatan dana yang disimpan nggak lebih dari Rp2 miliar. Jadi, sekali pun ada hal yang nggak diharapkan, uang kamu akan tetap aman.
Produk deposito juga memiliki suku bunga yang tinggi daripada tabungan biasa. Bahkan, semakin lama kamu menyimpan uangmu dalam bentuk deposito, semakin besar pula bunga yang ditawarkan. Makanya, nggak heran kalau jenis investasi ini kerap dipilih oleh mereka yang mengincar bunga yang besar.
Investasi deposito pun ternyata bisa lebih menguntungkan, lho. Buat yang penasaran bagaimana cara mengeruk untung maksimal dari deposito, berikut tips dan triknya.
Pilih bank yang reputasinya baik
Banyak bank di Indonesia yang menawarkan produk deposito dan beberapa di antaranya menawarkan suku bunga tertinggi. Meski begitu, jangan langsung tergiur dengan segala penawaran yang diberikan oleh bank tersebut, termasuk dengan bunga fantastis. Perlu kamu ketahui kalau LPS nggak akan menjamin keamanan dana apabila bank terkait memberikan bunga melebih batas bunga maksimal yang ditetapkan LPS.
Jadi, kalau terjadi apa-apa, kamu harus siap menanggung resiko yang ada. Maka dari itu, kalau nggak mau danamu lenyap, sebaiknya cari bank yang reputasinya baik menurut Bank Indonesia (BI). Perhatikan juga suku bunga yang ditawarkan. Ingat, bunga maksimal yang dijamin oleh LPS sebesar 6,5 persen. Oleh karenanya, kamu harus waspada apabila ada bank yang menawarkan suku bunga di atas itu.
Menentukan jangka waktu
Produk deposito yang umum ditawarkan bank adalah deposito berjangka. Jangka waktu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari mingguan, bulanan, hingga tahunan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, prinsip dasar deposito adalah semakin lama jangka waktu menabung semakin besar pula bunga yang akan didapatkan oleh nasabah.
Supaya invesasti deposito yang kamu lakukan menguntungkan, tentukan waktu yang pas untuk memulai deposito agar dana investasi yang kamu punya menghasilkan untung maksimal. Selain itu, ajukan deposito dengan tujuan jangka panjang agar dana yang disimpan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama.
Namun, perlu diingat bahwa deposito adalah jenis tabungan yang nggak bisa ditarik kapan saja sebab penarikan dana hanya bisa dilakukan setelah periode waktunya selesai. Jika ditarik sebelum masa periode habis, siap-siap dikenakan denda. Tentunya hal ini akan mengurangi keuntungan investasi deposito kamu, kan?
Kalau memang khawatir membutuhkan dana tersebut secara tiba-tiba, kamu dapat memilih jenis deposito dengan jang waktu pendek seperti deposito likuid atau on call. Jangka waktu deposito on call sendiri umumnya antara 1 sampai 2 minggu.
Membandingkan suku bunga
Sebelum mulai investasi deposito, coba bandingkan dulu suku bunga yang ditawarkan oleh bank yang mempunyai produk deposito. Sebab, masing-masing bank menawarkan suku bunga yang berbeda-beda. Ada bank yang memberikan suku bunga rendah tapi ada juga bank dengan suku bunga tertinggi.
Membandingkan suku bunga deposito terlebih dahulu adalah hal yang penting untuk dilakukan mengingat kita sebagai investor harus mempertimbangkan keuntungan apa saja yang akan didapatkan dari bank penerbit deposito. Untuk itu, pelajari dulu produk deposito dari masing-masing bank pilihan kamu. Biasanya informasi tersebut bisa kamu dapatkan melalui website resmi bank.
Jika sudah menemukan bank yang sesuai dengan kebutuhanmu, segera kunjungi kantor cabang terdekatnya untuk menanyakan informasi lebih lengkap seputar produk deposito yang kamu inginkan.
Memperhitungkan biaya tambahan
Nggak seperti tabungan pada umunya, tabungan dalam bentuk deposito nggak mengenal yang namanya biaya administrasi bulanan. Jadi, dana yang disimpan di dalam deposito nggak akan dipotong tiap bulannya. Sebagai gantinya, kamu harus membayar pajak yang lebih besar dihitung dari bunga yang didapatkan.
Mengalokasikan dana deposito
Punya dana deposito yang cukup besar? Kalau iya, jangan sia-siakan sistem laddering. Laddering sendiri adalah sistem pembagian dana deposito ke dalam beberapa jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan agar memberikan akses likuiditas dari sebagian dana.
Sebagai contoh, kalau kamu punya dana sebesar Rp100 juta, kamu bisa menempatkan setengah dana tersebut pada jangka waktu satu tahun dan sisanya ditempatkan pada jangka waktu dua tahun. Setelah satu tahun, dana yang telah cair dapat kembali diinvestasikan ke dalam jangka waktu tiga tahun. Nah, untungnya pake sistem laddering, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi apabila suku bunga sedang naik.
Itu dia tips dan trik agar investasi deposito menguntungkan. Jadi, kapan kamu mulai investasi deposito?