Pengin menghasilkan uang lebih tapi terbentur oleh waktu? Investasi bisa menjadi solusi yang sangat menjanjikan. Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi, salah satunya adalah mempunyai pendapatan setelah pensiun atau berhenti dari suatu pekerjaan.
Jenis dan produknya pun semakin beragam. Kamu tinggal memilih jenis investasi yang cocok dengan kebutuhan dan tujuanmu. Mulai dari bentuk properti, emas, reksa dana, obligasi, dan saham. Peminatnya pun semakin banyak mengingat hasilnya yang cukup menguntungkan.
Namun perlu diketahui bahwa investasi bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi keuangan di masa yang akan datang. Nah, sebelum memulainya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik. Apa saja? Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum investasi.
Sehat secara finansial
Hal paling pertama yang harus diperhatikan adalah mengevaluasi kondisi keuangan. Apakah cash flow keuangan kamu sudah positif atau belum. Idealnya, investasi dilakukan ketika kondisi keuanganmu dalam keadaan yang stabil. Artinya, kamu nggak mengalami masalah keuangan, baik itu hutang dan lain sebagainya.
Untuk memulai berinvestasi, kamu juga harus menentukan berapa banyak jumlah uang yang ingin kamu investasikan. Setelah mendapatkan gaji, kamu bisa langsung memisahkan uang yang akan diinvestasi dan uang yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ingat, bujet yang disisihkan harus rasional. Jangan sampai kamu memaksakan diri sendiri utnuk berinvestasi padahal kondisi keuanganmu sedang seret.
Menentukan apa yang ingin dicapai selama investasi
Poin ini juga nggak kalah penting. Sebelum mencari tahu informasi tentang investasi, sebaiknya cari tentukan dulu tujuan kamu berinvestasi. Dengan begitu, kamu jadi menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan utnuk memenuhi tujuan tersebut. Jangan lupa, tentukan pula target yang ingin dicapai selama berinvestasi.
Niat dalam diri
Untuk bisa menjalankan investasi dalam jangka yang cukup panjang maka kamu harus memiliki niat yang kuat dan komitmen dalam diri. Hal ini menjadi pemicu bagaimana kamu akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa tetap menjalankan investasi yang dipilih. Jika kamu berkomitmen pada diri sendiri tentunya rasa tanggung jawab akan lebih terasa.
Memahami jenis dan instrumen investasi
Hal selanjutnya yang harus kamu perhatikan adalah mulai mempelajari terlebih dahulu materi investasi. Apalagi untuk pemula yang belum ada pengalaman berinvestasi wajib mengetahui instrumen yang dipilih.
Untuk itu, banyak-banyaklah mencari referensi, baik itu dari buku, majalah, atau pun dari internet yang sumbernya terpercaya. Jangan lupa untuk mencari informasi mengenai keuntungan dan kekurangan dari tiap jenis investasi. Pastikan kamu benar-benar memperhitungkan potensi keuntungannya, jangka waktu, dan tingkat risikonya.
Selain itu, pelajari juga instrumen apa yang akan kamu tentukan karena bagian ini membutuhkan analisis yang mendalam. Jika sudah mempelajari semuanya, barulah kamu bisa menentukan jenis dan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Untuk pemula, disarankan untuk berinvestasi emas, saham, reksa dana, dan properti.
Menentukan berapa lama ingin investasi
Biasanya, kebanyakan orang lebih memilih untuk berinvestasi jangka panjang sebab hasilnya yang cukup menguntungkan. Namun, kalau kamu nggak kepengin yang terlalu lama, ada, kok, investasi jangka pendek yang bisa kamu pilih. Khusus untuk kamu yang ingin ‘main’ saham dalam jangka pendek, kamu perlu memerhatikan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual kembali saham.
Sementara, kalau kamu mau investasi jangka panjang, lebih difokuskan pada saham yang akan dibeli dan dijual serta pada kisaran harga berapa saham akan dibeli dan dijual kembali. Buat kamu yang berminat ‘main’ saham, disarankan utnuk memilih investasi jangka panjang karena hasil keuntungannya dapat lebih terasa.
Punya dana darurat
Kamu tentunya nggak mau, kan, kalau uang yang kamu investasikan menguap atau terpakai apabila tiba-tiba ada kebutuhan darurat seperti kecelakaan, terkena PHK atau musibah lainnya. Ini mengapa perlunya kamu memiliki cadangan dana darurat. Idealnya dana darurat yang dimiliki setiap individu berbeda.
Bagi yang single, dana darurat yang harus dimiliki minimal 3 bulan biaya hidup. Bagi yang sudah menikah dan belum memiliki anak idealnya dana darurat sebesar 6 bulan biaya hidup. Sedangkan bagi keluarga yang sudah memiliki anak, idealnya minimal memiliki dana darurat sebesar 12 bulan atau 1 tahun biaya hidup.
Mencari tahu tentang jumlah pemasukan
Untuk bisa melakukan investasi tentunya kamu harus mengetahui berapa jumlah pemasukan setiap bulan. Hal ini menjadi tolak ukur apakah kamu memiliki stabilitas dalam hal penghasilan. Jika penghasilan kamu bisa dialokasikan untuk investasi, maka nggak ada salahnya untuk mencoba.